info@ponpesabuhurairah.id

(0370) 639259

Menu

Sejarah Singkat

SEKILAS SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN ABU HURAIRAH MATARAM

Berangkat dari kesadaran yang utuh dan landasan yang kokoh tentang pentingnya menuntut ilmu syar'i (ilmu agama yang bersandarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah dan dipahami sesuai dengan pemahaman para sahabat Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam) dan keutamaan yang diperoleh oleh orang-orang yang menuntut ilmu syar'i serta mengamalkannya. Maka, Yayasan Al-Hunafa' melalui bidang pendidikan mendirikan lembaga pendidikan formal yang berorientasi keagamaan. Lembaga pendidikan tersebut diberi nama “PONDOK PESANTREN ABU HURAIRAH MATARAM” yang disingkat dengan “PAH Mataram”. Kurikulum yang diterapkan pada lembaga ini merupakan integrasi dari kurikulum pemerintah dengan kurikulum PAH Mataram.

Pada tahun 2002, Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram membuka jenjang pendidikan setingkat SMA yang diberi nama Madrasah Aliyah Plus (MA Plus) dengan program unggulannya yaitu Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK). Acuan yang digunakan dalam penerapan program ini adalah Keputusan Menteri Agama RI No. 371 Tahun 1993 tentang Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) dan juga Keputusan Menteri Agama RI No. 374 Tahun 1993 tentang kurikulum MAK.

Pada tahun pertama berdirinya, PAH Mataram berhasil merekrut santri sebanyak 38 orang, yang berasal dari kabupaten-kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan terdapat juga santri yang berasal dari luar NTB.

Seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan lembaga-lembaga pendidikan Islam, maka pada tahun 2005 PAH Mataram membuka jenjang pendidikan setingkat SMP yang diberi nama “SMP Islam Terpadu Mataram” (khusus untuk putri). Kemudian berselang 2 tahun yaitu pada tahun 2007 kembali dibuka lembaga pendidikan untuk jenjang SD (bagi putra dan putri). Satu tahun setelahnya yaitu pada tahun 2008 dibuka jenjang pendidikan setingkat SMA khusus untuk santri putri dengan nama SMA IT.

Pada tahun 2010, SMP IT Mataram resmi dipecah menjadi putra dan putri yaitu SMP IT Putra Mataram dan SMP IT Putri Mataram. Setahun setelah pemecahan SMP IT, kemudian dibuka jenjang pendidikan kelanjutan bagi lulusan SMA dengan nama I'dad Lughowi/Muallimat. Selanjutnya, dibuka kelas fullday bagi santri putra dengan jenjang SMP dan SMA. SMP Fullday dibuka pada tahun 2014, sedangkan SMA IT Putra Abu Hurairah dibuka pada tahun 2016. Kemudian disusul pada tahun 2017 dilakukan pemecahan pada lembaga SD menjadi SD IT Putra dan SD IT Putri karena santri SD Putra dan Putri sudah mencapai angka seribu lebih. Ditahun yang sama yaitu 2017, dibuka lembaga yang fokus pada kurikulum agama yang diberi nama “Diniyyah” untuk program enam tahun. Pada tahun 2022, Diniyyah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama untuk menyelenggarakan Program PPS Wustho dan PPS Ulya. Pada tahun 2020, dilakukan pengembangan pendidikan di luar Kota Mataram tepatnya di daerah Sembalun dan lembaga pertama yang dibuka adalah SD IT Abu Hurairah Sembalun. Saat ini, Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram mendapatkan akreditasi (Mu'adalah) dari Universitas Islam Madinah (UIM) Kerajaan Saudi Arabia.

Kurikulum yang digunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada di PAH Mataram adalah integrasi dari kurikulum Kemendikbud, Kemenag, dan Kurikulum Pondok. Sebagai lembaga pendidikan Islam, sistem pembelajaran yang digunakan mengacu kepada sistem terpisah (yaitu ruangan dan lokasi sekolahnya) antara laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, kedepan Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram sebagai salah satu lembaga pendidikan dan mitra kerja pemerintah dalam mensukseskan program-program pendidikan khususnya program wajib belajar 9 tahun dan kelanjutannya berharap sudah mampu menyelenggarakan semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas dan bahkan perguruan tinggi Islam.